Sponsor Kami

Upacara Adat Kenduri Sko


Upacara kenduri sko merupakan adat siap panen yang dilakukan sebagai rasa syukur kepada ALLAH SWT, atas hasil panen yang telah di dapat masyarakat. 
Di dalamnya juga terdapat acara penurunan dan pembersihan benda-benda pusaka nenek moyang serta pengangkatan para pemimpin pemimpin adat. 

Bagi masyarakat kerinci, keberadaan upacara tersebut memiliki arti penting yang meliputi berbagai acara-acara yang dilakukan dan melibatkan seluruh anggota masyarakat. 

Apa makna upacara KENDURI SKO bagi orang-orang yang ada di kabupaten kerinci.? 
Sehingga upacara tersebut masih bertahan sampai sekarang ini.

Sebagaimana tradisi–tradisi dalam upacara adat di setiap masyarakat, upacara kenduri sko di Kerinci memiliki arti penting bagi masyarakat setempat.  
Upacara kenduri sko merupakan upacara puncak kebudayaan masyarakat di Kabupaten Kerinci. Dengan kata lain dapat diartikan sebagai suatu perhelatan tradisional masyarakat Kerinci dengan maksud dan tujuan tertentu.  

Upacara kenduri sko hanya dilakukan pada desa pesekutuan adat atau masyarakat adat dari dusun asal desa-desa yang memiliki sejarah tetua adat depati ninik mamak dan juga memiliki benda – benda pusaka.  
Ciri khas upacara adat tersebut adalah penobatan seseorang putra daerah menjadi depati atau pemimpin adat, yang kemudian akan diberi sumpah yang harus dipegang teguh oleh mereka yang dipilih.  

Bagi masyarakat kemantan upacara ini sangat penting dilaksanakan sebagai rasa syukur atas hasil panen yang diberikan Allah SWT kepada mereka, dan pada upacara ini juga akan dipilih para pemangku-pemangku adat yang akan memimpin desa tersebut. 

Upacara ini dilaksanakan dengan sangat meriah, selain dihadiri oleh masyarakat setempat, juga dihadiri oleh masyarakat desa – desa terdekat. 
Sebelum acara ini selesai maka masyarakat dilarang untuk keluar desa, dengan tujuan agar semua elemen masyarakat setempat terlibat dalam acara tersebut. 

Sebagaimana upacara - upacara adat lainnya, upacara adat kenduri sko ini sebenarnya menarik untuk dikaji. Karna acara adat kenduri sko merupakan upacara adat terbesar yang ada di Kabupaten Kerinci dan mempunyai makna tersendiri bagi masyarakat.  

Di dalam upacara tersebut terdapat acara penurunan benda - benda pusaka nenek moyang, serta pemberian gelar adat kepada pemangku – pemangku adat yang baru, yang akan memimpin adat desa tersebut.  
Dengan demikian, upacara kenduri sko sangat penting sekali bagi orang Melayu Tua yang ada di Kabupaten  Kerinci.



ACARA ADAT KENDURI SKO MASYARAKAT KAB. KERINCI
           
Kenduri sko adalah suatu acara adat yang dilaksanakan oleh masyarakat kerinci dalam melestarikan budaya yang sudah ada sejak zaman nenek moyang mereka. 
Kenduri pusaka dan kenduri sko adalah suatu rangkaian acara adat yang saling berhubungan satu sama lain. Sebab disaat kenduri pusaka dilaksanakan maka kenduri sko pun harus dilaksanakan. 

Kenduri pusaka dan kenduri sko dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali. 
Kenduri sko secara adat kerinci adalah suatu acara pengukuhan gelar suku atau kepala adat. 
Sedangkan kenduri pusaka adalah dimana semua pusaka yang ada dari nenek moyang mereka dikeluarkan dari tempat penyimpanannya untuk disucikan atau dibersihkan oleh para suku atau kepala adat yang telah dikukuhkan disaat kenduri sko dan disaksikan oleh seluruh masyarakat  kerinci.

Mengenai warisan ”sko” atau gelar pusaka kelebu (suku) yang turun temurun, di sandang oleh mamak kelebu. Gelar sko mamak kelebu merupakan titel jabatan selaku raja adat, tetua adat atau kepala suku.
Gelar tetua adat tersebut akan di pakai seumur hidup, tidak di gilir di ganti antara saudara–saudara senenek. Sedangkan kerinci bagian hilir gelar adat di gilir dan di ganti pada setiap upacara kenduri sko.
         
Pusako dalam bahasa indonesia sama dengan ‘pusaka’ yaitu, apa-apa yang diterima dari nenek moyang, berupa harta benda dan lain-lain. 
Sedangkan sko berkaitan dengan pihak ibu baik berupa gelar kaum/suku/kelebu maupun berupa harta pusaka tinggi. 

Menurut adat Kerinci pusaka terbagi menjadi empat bagian, yaitu :
1. Pusaka yang datangnya dari bapak dinamai ”harta”.
2. Pusaka yang datangnya dari ibu dinamai ”sko”.
   
    Sko asal dari ibu terdiri dari dua macam :

  • Sko tanah boleh di-ico(diolah,digarap,dimanfaat).
  • Sko gelar boleh dipakai; yang mana sko gelar itu dihibahkan oleh ibu kepada mamak (saudara     laki - laki ibu), sebagai penerima mandat.

3.  Pusaka yang datangnya dari guru dinamai ”ilmu”.
4.  Pusaka yang datangnya dari orang banyak dinamai ”gawe kerapat” atau ”gotong-royong”.

WAKTU YANG BAIK UNTUK PELAKSANAAN KENDURI SKO

Upacara kenduri Sko di daerah Kerinci biasanya di selenggarakan pada saat keadaan ekonomi masyarakat berada pada garis stabil atau pada saat sesudah panen.  
Hal ini dikarenakan perhelatan kenduri Sko ini memakan biaya yang tidak sedikit.

PERLENGKAPAN UPACARA KENDURI SKO

1. Tenda atau Taruk berukuran besar diatas Tanah Mendapo (tempat berlangsungnya Upacara adat           Kenduri  Sko).
2. Umbul-umbul atau Bendera berwarna-warni di sekitar tempat upacara.
3. Bendera merah putih berbentuk segitiga siku–siku berukuran besar (dalam bahasa Kerinci bendera       ini disebut dengan Karamtang). Karamtang ini dipasang ditempat terbuka pada ketinggian mencapai     30 meter. Pada bagian puncaknya digantunngkan Tanduk kerbau. 
    Bendera ini merupakan sebuah isyarat tentang adanya Kenduri Sko dan sekaligus menjadi undangan     bagi masyarakat banyak untuk datang menghadiri upacara yang sakral  itu.
4. Pakaian adat, keris,dan tongkat yang dipakai oleh para Pemangku adat.
5. Pakaian adat para Dayang (dalam bahasa Kerinci disebut dengan Lita  dan  Kulok).
6. Pedang Hulubalang untuk keperluan Pencak Silat
7. Sesajian berupa beras kuning, kemenyan, dan adonan sirih nan sekapur– rokok nan sebatang.
8. Gong, gendang dan rebana untuk keperluan kesenian daerah yang akan ditampilkan dalam rangkaian     proses upacara.

PERSONAL YANG TERLIBAT

Adapun personal yang terlibat dalam prosesi upacara adat Kenduri Sko ini adalah, sebagai  berikut:

1.Seluruh Pemangku Adat (Depati–Ninik Mamak) 
2.Para calon (anak jantan) yang akan dinobatkan menjadi Depati dan Permanti yang baru.

Supaya adat tetap dapat dilestarikan, maka calon Pemangku adat yang akan dinobatkan harus memenuhi kriteria, sebagai berikut  :
Menurut adat dikatakan bahwa Pemangku adat dipilih dari seseorang yang ada warisnya, berkubur,berpendam, bertampang, berturai, adat bersendi alur – alur bersendi patut, patut bersendi dengan benar.
    
Menurut pepatah Sungai Penuh mengatakan :
   a. Simba ikou (orang yang ekonominya bagus)
   b. Tajeng taji (berani karena benar, berwibawa dan berwatak pemimpin
   c. Nyarain kukouk (bijaksana, pandai menyesuaikan diri dengan kondisi masyarakat) 

3. Anak jantan dan anak batino dalam wilayah Tanah kampung
4. Para Hulubalang
5. Para Undangan (pejabat Pemerintah setempat).

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh A330Pilot. Diberdayakan oleh Blogger.